Minggu, 13 Januari 2008

Bencong... Oh... Bencong... (part4)

Sore yang damai saat menjelang malam tahun baru, dan juga hari yang menyebalkan buat diriku. Pasca setelah diriku menabrak tuh bencong, akhirnya sampai juga ke alun-alun yang ada gajahnya itu. Perasaan dongkol dan sebel makin membuat diriku menjadi-jadi setelah sampai dialun-alun yang ada gajahnya tersebut. “Monyong, teman-teman gue gak ada disini ternyata.” Gumamku.

Dengan perasaan yang masih dag dig dug (dor) dan kecapean karena genjot sepeda, akhirnya diriku memutuskan untuk balik lagi ke arah Malioboro (bukan merek rokok) Jogja. Genjot lagi diriku kearah tempat semula secara pelan-pelan dan gue nikmati pemandangan sekitarnya untuk mengurangi perasaan dongkol diriku yang sekarang ini.

Sampai di Malioboro Jogja, gue binun mo ngapain. Clingak-clinguk diriku tanpa tujuan. “OK, enough. I must rest (not In Peace) after around Jogja.” kata hatiku. Mau gak mau, aku menyerah (tanpa syarat) juga kepada tubuhku. Sambil masih menggenjot sepeda, diriku mencari bangku untuk istirahat dari keliling nyari teman-temanku. Setelah ketemu tuh bangku, hal pertama yang aku lakukan yaitu baca buku terbaru sang (raja) guru Raditya Dika, daripada bengong gak ada juntrungnya dan latihan freestyle sendirian seperti orang tolol.

Ngakak, nyengir, maki-maki aja tanggapanku waktu lagi baca buku terbaru sang (raja) guru Raditya Dika. Pas (???) hamper selesai baca buku terbarunya pada waktu dia lagi ada acara onair di radio yang berada di Surabaya itu, tiba-tiba buku yang aku baca itu diambil seseorang.

Kaget

Gue balik badan sambil berdiri mo maki-maki orang yang mengambil buku yang sedang aku baca itu. Bukannya caci maki yang keluar, tapi justru diriku shock berat setelah melihat siapa yang mengambil buku tersebut. Ternyata… Oh ternyata… Yang mengambil bukuku itu

Ternyata…

Adalah…

Bencong yang tadi gue tabrak.

Mampus

Tidak ada komentar: